Selasa, 03 Maret 2015

Dinamika Kelompok Pelaku Utama Perikanan


Dalam Santoso (2004) dijelaskan bahwa; dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik. Jadi, dinamika berarti adanya interaksi dan interpedensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan.
Dynamic is facts or concepts which refer to condition of change, expecially to
forces. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok(group spirit) terus-menerus berada dalam kelompok itu. Oleh Karena itu, kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
Individu sebagai makhluk hidup mempunyai kebutuhan yang menurut A. Maslow dikenal sebagai: a) kebutuhan fisik; b) kebutuhan rasa aman; c) kabutuhan kasih sayang; d) kebutuhan prestasi dan prestise, serta e) kebutuhan untuk melaksanakan sendiri.
Di lain pihak, individu memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan tersebut diatas, namun potensi yang ada pada individu tersebut terbatas sehingga individu harus meminta bantuan kepada individu yang lain yang sama-sama hidup dalam satu kelompok.
Dalam keadaan seperti itu, individu berusaha mengatasi kesulitan yang ada pada dirinya melalui prinsip escapism, artinya salah satu bentuk pelarian diri dengan mengorbankan pribadinya dan mempercayakan pada orang lain yang menurut pendapatnya memiliki sesuatu yang tidak ada pada dirinya. Bentuk penyerahan diri seperti ini mengakibatkan timbulnya perasaan perlunya kemesraan didalam kehidupan bersama. Artinya, kehidupan kelompok itu berkembang dengan baik.
Dengan keadaan seperti diatas, beberapa ahli mencoba memberikan pengertian apa yang disebut kelompok.
a. W.Y.H. Sprott memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain.
b. Kurt Lewin berpendapat bahwa:
The essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but their interpendence.
c. H. Smith menguraikan:
“kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi”.
Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami (Purnawan, 2004).
Dari Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dinamika kelompok berarti suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis yang jelas antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain, antara anggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.

Tahapan Perkembangan Kelompok
Kelompok yang dinamis tidak dapat diwujudkan dengan mudah, karena merupakan rangkaian dari perkembangan yang bertahap dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan manusia sebagai anggota kelompok.
Menurut Richard (1999), tahapan perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan arah (drive)
Dalam tahap ini kelompok harus memfokuskan pada misinya dan membuat garis besar strategi yang akan ditempuh serta menetapkan tujuan, prioritas dan prosedur kerja serta peraturan bagi kelompok.
2. Bergerak (strive)
Dalam tahap ini peran dan tanggungjawab anggota kelompok ditetapkan dengan jelas. Dalam tahap ini beberapa kendala akan dihadapi dengan penuh bijaksana bersama dengan seluruh anggota kelompok, sehingga seluruh permasalahan dapat dihadapi dengan arif dan bijaksana.
3. Mempercepat gerak (thrive)
Dalam tahap ini dimungkinkan untuk meningkatkan produktivitas secara maksimal. Dalam memecahkan masalah menggunakan umpan balik dari sesama anggota, manajemen konflik, kerjasama dan pembuatan keputusan yang efektif. Penguasaan terhadap wilayah secara cepat dan efektif dengan daya tahan yang tangguh.
4. Sampai (arrive)
Dengan kerjasama kelompok yang kompas, maka kelompok akan mencapai keberhasilan dengan mengatasi semua kendala-kendala yang ada, akhirnya mencapai prestasi yang luar biasa. Namun apabila dalam tahap ini, kelompok belum mencapai keberhasilan, idealnya dilakukan peninjauan kembali dengan melaksanakan konsulidasi upaya misalnya berkoordinasi secara maksimal. Disamping itu perlu meninjau kembali sasaran-sasaran yang telah ada, masih relevan atau tidak.

Membangun Rasa Kebersamaan Kelompok
Tahapan-tahapan dalam membangun kelompok yang dinamis seperti tersebut diatas akan berjalan dengan baik, apabila anggota-anggota kelompok mampu membangun rasa kebersamaan secara efektif. Untuk membangun rasa kebersamaan secara didalam suatu kelompok, maka setiap anggota kelompok harus mampu untuk menerima keragaman anggota kelompok. Oleh karena itu dalam suatu kelompok harus memiliki anggota dengan karakteristik yang berorientasi pada opini, berorientasi pada persamaan, serta berorientasi pada tujuan (Pranoto dan Suprapti, 2006).
1. Berorientasi pada opini
a. Berlawanan dengan orang yang bersifat dogmatis, akan mengarahkan pada tindakan yang tidak mengutuk orang lain;
b. Memperkenalkan gagasannya tanpa mengusulkan atau bahkan mengisyaratkan agar orang lain memberi posisi istemewa pada gagasannya;
c. Saling meminta ide dari anggota kelompok yang lain, bukan berorientasi pada gagasan perorangan; dan
d. Tidak hanya memfokuskan pada idenya sendiri, tetapi menginvestigasi pendapat orang lain.
2. Berorientasi pada persamaan
a. Anggota kelompok yang berorientasi pada persamaan melihat keragaman sebagai suatu keunggulan. Perbedaan yang dimiliki dapat dipakai untuk mengecek setiap sisi, sudut, puncak dan dasar suatu masalah;
b. Mengandalkan pada semua anggota; dan
c. Kepercayaan kepada anggota kelompok untuk meningkatkan produktivitas.
3. Berorientasi pada tujuan
a. Anggota kelompok yang berorientasi pada tujuan kelompok kecil/tim kemungkinan akan konflik disebabkan oleh keunikan masing-masing kelompok;
b. Keseluruhan anggota kelompok nerorientasi pada tujuan yang sama;
c. Anggota kelompok mengakui bahwa masing-masing anggota kelompok memiliki tujuan, dan ada kemungkinan tujuan tersebut bertentangan dengan tujuan kelompok; dan

d. Keunikan anggota kelompok yang muncul segera dapat diatasi, tidak dibiarkan melahirkan masalah baru. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar