Kamis, 04 Juni 2015

EKOSISTEM TERUMBU KARANG



Indonesia  sebagai  negara  maritim  memiliki  luas  perairan  sekitar 5,8 juta km2 atau dengan kata lain memuat 1,3 % dari luas perairan dunia, dikenal pula sebagai salah satu negara Mega Biodiversity dengan kandungan potensi 25% jenis ikan; 16% jenis reptil; 17% jenis burung; 12% mamalia; 16% amphibi; 70% jenis terumbu karang di dunia ditemukan di Indonesia.
            Ekosistem terumbu karang, selain menyajikan keindahan dan keunikan potensi sumberdaya alam hayati laut namun sangat peka terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya, baik bersifat fisik maupun kimia. Sedangkan aktivitas manusia seperti penangkapan ikan dengan dinamit dan potasium merupakan ancaman yang sangat potensial untuk merusak ekosistem terumbu karang tersebut.
          Terumbu karang merupakan salah satu mata rantai yang sangat penting bagi keberlangsungan serta pelestarian berbagai biota laut. Secara ekologis ekosistem terumbu karang bersama dengan hutan mangrove, padang lamun serta rumput laut merupakan tempat pemijahan (spawning ground), tempat pembesaran (nursery ground), tempat mencari makan (feeding ground) serta tempat perlindungan bagi anakan bermacam jenis udang, ikan, kepting dan jenis biota laut lain termasuk juga jenis biota konsumsi yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi.
            Disamping itu terumbu karang juga memiliki fungsi perlindungan bagi wilayah pesisir sekitarnya, karena terumbu karang memiliki jenis material dasar yang padat / masif sehingga dapat melindungi pantai di belakangnya dari hempasan gelombang yang sifatnya merusak. Pecahan karang yang terbawa ke pantai merupakan suplai material yang membantu menjaga keseimbangan dan kestabilan garis pantai.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka diperlukan suatu kegiatan dalam upaya melestarikan potensi terumbu karang. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan dilaksanakannya kegiatan identifikasi dinamika potensi terumbu karang. Diharapkan dengan upaya kegiatan tersebut, kelestarian potensi terumbu karang dapat terjaga serta menjamin keseimbangan ekosistem. Terumbu karang merupakan ekosistem yang unik diantara berbagai asosiasi atau komunitas hayati bahari, karena keseluruhannya terbentuk oleh kegiatan biologis dan hanya terdapat di laut tropis.
Kondisi fisik terumbu karang yang kompleks memberikan andil bagi keragaman dan produktivitas biologinya. Banyaknya lubang dan celah di terumbu karang memberikan tempat tinggal, perlindungan, tempat mencari makan dan berkembang biak bagi ikan dan invertebrata yang ada di perairan terumbu karang maupun yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Biotanya yang hidup di daerah terumbu merupakan suatu komunitas yang meliputi kumpulan kelompok biota dari berbagai tingkat trophik. Masing-masing komponen dalam komunitas ini mempunyai ketergantungan yang erat antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu pada terumbu karang akan banyak dijumpai ikan-ikan yang bergerak di antara bermacam-macam karang dan organisme lainnya yang berasosiasi. Dengan melimpahnya jumlah dan jenis ikan di daerah terumbu karang, tampak jelas bahwa ikan-ikan tersebut memberikan andil yang besar bagi dinamika ekosistem terumbu karang.


Sumber :
Mojetta, Angelo. 1995. The Barrier Reefs: A Guide to the World of Corals (Diving Guides).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar