Gangguan
penyakit dapat berupa penyakit non parasiter dan penyakit parasiter. Gangguan
penyakit dapat lebih mudah menyerang ikan gurami pada saat musim kemarau dimana
suhu menjadi lebih lebih dingin.
Penyakit parasiter diakibatkan parasit. Parasit
adalah hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun lendir
inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Parasit dapat berupa udang
renik, protozoa, cacing, bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme
lainnya. Berdasarkan letak penyerangannya parasit dibagi menjadi dua kelompok
yaitu ektoparasit yang menempel pada bagian luar tubuh ikan dan endoparasit
yang berada dalam tubuh ikan.
Ciri-Ciri Gurame yang Terkena
Parasiter
a. Penyakit pada
kulit :
Pada bagian tertentu kulit berwarna merah, terutama pada bagian dada, perut dan pangkal sirip. Warna ikan menjadi pucat dan tubuhnya berlendir.
Pada bagian tertentu kulit berwarna merah, terutama pada bagian dada, perut dan pangkal sirip. Warna ikan menjadi pucat dan tubuhnya berlendir.
b.
Penyakit
pada insang :
Tutup insang mengembang, lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu.
Tutup insang mengembang, lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu.
c. Penyakit pada
organ dalam :
Perut ikan membengkak, sisik berdiri. Kadang-kadang sebaiknya perut menjadi amat kurus, ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap.
Perut ikan membengkak, sisik berdiri. Kadang-kadang sebaiknya perut menjadi amat kurus, ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap.
Parasit yang Sering Menyerang
Gurame
Salah satu parasit yang sering menyerang ikan gurame adalah Argulus indicus yang tergolong Crustacea
tingkat rendah yang hidup sebagai ektoparasit, berbentuk oval atau membundar
dan berwarna kuning bening. Parasit ini menempel pada sisik atau sirip dan
dapat menimbulkan lubang kecil yang akhirnya akan menimbulkan infeksi. Selanjutnya
infeksi ini dapat menyebabkan patah sirip atau cacar. Parasit lainnya adalah Aeromonas hdyrophyla, Pseudomonas, dan cacing Thematoda yang
berasal dari siput-siput kecil.
Penangangan Penyakit Parasiter
Untuk
penanganan penyakit ini dapat dilakukan dengan :
a. Mengangkat dan memindahkan ikan ke dalam kolam lain dan
melakukan penjemuran kolam yang terjangkit penyakit selama beberapa hari agar
parasit mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan
pinset.
b. Pembudidaya ikan di daerah Banyumas menggunakan daun
lambesan (Chromolaena odorata)
sebagai antibiotik. Daun lambesan dimasukkan ke dalam kolam sebelum ikan di
tebar yaitu pada saat pengolahan kolam. Daun lambesan yang dipakai adalah 1
pikul (yaitu kurang lebih 50 kg) untuk luas tanah 25 m2. Penggunaan
daun ini adalah 1 kali untuk 1 masa tanam.
Penggunaan obat-obatan
kimia untuk ikan konsumsi tidak dianjurkan mengingat dampaknya yang tidak baik.
Kalaupun diberikan obat-obatan tidak boleh langsung di jual kepada konsumen
akhir. Penggunaan obat-obatan pada ikan konsumsi juga sebaiknya tidak diberikan
apabila ikan yang hendak diekspor.
Oleh : Ainun Mardiyah, S.St.Pi
Pusat Pengembangan Penyuluhan KP
Program Prasasti Mina
Kabupaten Purbalingga
2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar