Masa
pemijahan gurame tidak terikat waktu. Pemijahan dapat dilakukan kapan saja bila
induk telah siap memijah. Namun, gurame meiliki masa produksi yang tinggi di
musim kemarau.
Bila
pemijahan dilakukan di kolam terbuka, sebaiknya kegiatan pemijahan tidak
dilakukan pada musim hujan. Hal ini dilakukan untuk menghindari rusaknya telur
karena hujan. Bila pemijahan gurame akan dilakukan pada musim hujan, hendaknya
pembudidaya segera memindahkan telur dari kolam ke tempat yang lebih aman
untuuk menghindari perubahan suhu secara drastis terhadap telur dan benih yang
dihasilkan.
Pada
pemijahan gurame, padat tebar induk adalah satu ekor untuk 5m2 wadah
dengan perbandingan jumlah jantan dan betina adalah 1 : 3. Penebaran
induk di kolam pemijahan dapat dilakukan secara berpasangan (sesuai dengan perbandingan)
pada kolam yang disekat. Induk betina dapat memproduksi telur sebanyak
2.000-5.000 butir/kg tubuh induk.
Gambar telur gurame
Jangka
waktu pemijahan pertama ke pemijahan selanjutnya untuk induk yang baik adalah
1-2 bulan. Hal ini bisa tercapai bila ikan mendapatkan perlakuan baik, terutama
dari segi pengelolaan pakan baik kualitas dan kuantitas. Sebaiknya induk- induk
yang telah melakukan pemijahan sebanyak 3 kali diistirahatkan selama 2-3
minggu. Hal ini bertujuan untuk memulihkan kondisi fisik induk dan memperbaiki
kolam yang telah digunakan selama 6 bulan. Selain itu, kolam juga dapat
dibersihkan dari ikan yang bersifat hama.
Gurame merupakan ikan yang mempunyai
kebiasaan unik dalam melanjutkan keturunannya, baik dalam hal menyediakan
tempat yang nyaman maupun memelihara dan merawat anakannya. Hal ini ditunjukkan
dengan kebiasaan induk-induk gurame yang telah dewasa dan siap melakukan
pemijahan.
Induk jantan akan menyiapkan tempat
persalinan yang cukup nyaman bagi calon-calon keturunannya. Tempat persalinan
tersebut berupa sarang yang dibuat sedemikian rupa sehingga telurnya akan
terlindung dari gangguan lingkungan sekitarnya, seperti predator yang memakan
telur atau anakan ikan yang masih kecil (larva).
Aktivitas pembuatan sarang ini
berlangsung selama 2-3 hari. Pemijahan terjadi setelah sarang benar-benar
dianggap layak oleh induk. Setelah memijah, gurame siap bertelur.
Induk jantan
menjaga telur dengan ketat dari predator yang biasa memangsa telur sampai
menetas secara alamiah pada waktunya.
Pada kegiatan
penjagaan telur, induk jantan biasanya selalu mengibaskan sirip dadanya ke arah
sarang yang berisi telur. Hal ini dimaksudkan agar suplai kebutuhan oksigen
untuk telur yang berada dalam sarang tetap tersedia.
Oleh : Ainun Mardiyah, S.St.Pi
Pusat Pengembangan Penyuluhan KP
Program Prasasti Mina
Kabupaten Purbalingga
2010
Bagus sangat berguna
BalasHapusAlhmdulilah ada tambahan ilmu
BalasHapusUtk pakan anak'an gurame pakan alternativ selain cacing sutra dan burayak ???
BalasHapusMohon pencerahan nya
Kutu air sobat
HapusMakasihh pencerahannya
BalasHapusKenapa gurame ngak bisa berkembang biak sendiri
BalasHapusApa bedanya gurame dgn ikan nila
BalasHapusMaaf tanya kawan telur gurami saya selalu gagal apa penyebabnya mohon pencerahannya
BalasHapusTeeus tekun berlatih mas
HapusKenapa ikan gurame tidak bisa di pijahkan secara intensif ( penyunting)
BalasHapusapakah ada group wa bagi pelaku budidaya ikan
BalasHapus