Kamis, 21 Mei 2015

Pengelolaan Keuangan Kelompok

Pengelolaan Keuangan Kelompok



Setiap orang atau perusahaan/kelompok yang bergerak dalam suatu bisnis, tak terkecuali bisnis perikanan, tentu mengharapkan laba atau keuntungan yang sesuai, tak seorang pun yang berniat merugi. Kerugian berarti kehilangan sebagian modal atau tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk kelangsungan bisnis itu. Sedangkan keuntungan berarti memperoleh kelebihan hasil dari modal yang telah ditanamkan (investasi).
Persoalan modal dan keuangan merupakan aspek yang penting dalam kegiatan
suatu bisnis. Tanpa memiliki modal, suatu usaha tidak akan dapat berjalan, walaupun syarat-syarat lain untuk mendirikan suatu bisnis sudah dimiliki. Demikian pula, pengetahuan dan keberanian memulai usaha saja tidak cukup.
Pengelolaan keuangan yang ketat dan berdisiplin memiliki pembukuan yang teratur. Pembukuan itu harus memuat catatan harian, mingguan, bulanan, dan seterusnya. Hal-hal penting yang perlu ditekankan dalam pencatatan seperti jumlah hasil produksi, jumlah pembelian, pembayaran tunai, utang, catatan gaji, stok, peralatan, jumlah penjualan, penerimaan tunai, dan asuransi.
Agar catatan itu dapat digunakan sebagai sumber informasi maka pengelolaannya haruslah dengan penuh disiplin. Dengan demikian, dapat dilihat keadaan keuangan kelompok, apakah untung, rugi, atau hanya kembali modal. Dari catatan itu dapat juga diambil suatu kebijaksanaan baru. Misalnya, adanya keuntungan yang berlebih kemudian diinvestasikan ke bidang lain atau bila terjadi kerugian, perlu pembenahan di sebagian/semua sektor.
Prinsip mengelola keuangan yaitu usaha untuk memaksimalkan keuntungan jangka panjang. Sedangkan keuntungan jangka pendek sendiri tidak ada salahnya di dapat untuk menambah melancarkan usaha. Akan tetapi, jika keuntungan jangka pendek yang diperoleh ternyata malah merugikan usaha dalam jangka panjang maka diperlukan tindakan yang bijaksana. Apakah usaha itu hanya mengejar keuntungan jangka pendek? Ataukah lebih mengutamakan keuntungan jangka panjang? Jika usahanya memang berorientasi ke jangka waktu yang lama, usaha yang hanya menguntungkan dalam jangka pendek itu harus dilepas untuk menghindari kerugian di masa mendatang.
 Bisnis perikanan terdiri dari usaha jangka pendek dan jangka panjang. Kedua usaha itu dapat dipilih salah satu atau keduanya. Usaha yang orientasinya untuk jangka pendek misalnya usaha ikan hias. Dewasa ini telah banyak usahawan yang mencoba-coba melakukan investasi jangka pendek tersebut. Namun, ada usaha yang tidak dapat hanya berorientasi ke jangka pendek saja, bahkan lebih ditekankan keuntungan jangka panjang. Usaha tersebut biasanya yang membutuhkan biaya/modal besar. Misalnya, usaha tambak udang dengan orientasi ekspor yang bila dicoba hanya dengan investasi jangka pendek sama saja dengan membuang modal secara sia-sia.
Perencanaan keuangan yang teratur sangat bermanfaat bagi usaha perikanan untuk mendapatkan sasaran berupa suatu usaha yang sehat dan menguntungkan bagi kelangsungan usaha itu sendiri, juga imbalan untuk tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan kelompok dan para anggotanya.
Bentuk umum informasi keuangan suatu kelompok adalah seperangkat laporan keuangan, terutama yang terdiri atas: laporan posisi keuangan (neraca), laporan rugi-laba (laporan aktivitas), laporan perubahan modal, dan laporan arus kas, termasuk catatan penjelasan laporan keuangan yang diperlukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar