Setiap orang atau
perusahaan/kelompok yang bergerak dalam suatu bisnis, tak terkecuali bisnis
perikanan, tentu mengharapkan laba atau keuntungan yang sesuai, tak seorang pun
yang berniat merugi. Kerugian berarti kehilangan sebagian modal atau tenaga dan
pikiran yang telah dicurahkan untuk kelangsungan bisnis itu. Sedangkan
keuntungan berarti memperoleh kelebihan hasil dari modal yang telah ditanamkan
(investasi).
Persoalan modal dan keuangan
merupakan aspek yang penting dalam kegiatan
suatu bisnis. Tanpa memiliki modal,
suatu usaha tidak akan dapat berjalan, walaupun syarat-syarat lain untuk
mendirikan suatu bisnis sudah dimiliki. Demikian pula, pengetahuan dan
keberanian memulai usaha saja tidak cukup.
Pengelolaan keuangan yang ketat
dan berdisiplin memiliki pembukuan yang teratur. Pembukuan itu harus memuat
catatan harian, mingguan, bulanan, dan seterusnya. Hal-hal penting yang perlu
ditekankan dalam pencatatan seperti jumlah hasil produksi, jumlah pembelian, pembayaran
tunai, utang, catatan gaji, stok, peralatan, jumlah penjualan, penerimaan
tunai, dan asuransi.
Agar catatan itu dapat digunakan
sebagai sumber informasi maka pengelolaannya haruslah dengan penuh disiplin.
Dengan demikian, dapat dilihat keadaan keuangan kelompok, apakah untung, rugi,
atau hanya kembali modal. Dari catatan itu dapat juga diambil suatu
kebijaksanaan baru. Misalnya, adanya keuntungan yang berlebih kemudian
diinvestasikan ke bidang lain atau bila terjadi kerugian, perlu pembenahan di sebagian/semua
sektor.
Prinsip mengelola keuangan yaitu
usaha untuk memaksimalkan keuntungan jangka panjang. Sedangkan keuntungan
jangka pendek sendiri tidak ada salahnya di dapat untuk menambah melancarkan
usaha. Akan tetapi, jika keuntungan jangka pendek yang diperoleh ternyata malah
merugikan usaha dalam jangka panjang maka diperlukan tindakan yang bijaksana.
Apakah usaha itu hanya mengejar keuntungan jangka pendek? Ataukah lebih
mengutamakan keuntungan jangka panjang? Jika usahanya memang berorientasi ke
jangka waktu yang lama, usaha yang hanya menguntungkan dalam jangka pendek itu
harus dilepas untuk menghindari kerugian di masa mendatang.
Bisnis perikanan terdiri dari
usaha jangka pendek dan jangka panjang. Kedua usaha itu dapat dipilih salah
satu atau keduanya. Usaha yang orientasinya untuk jangka pendek misalnya usaha
ikan hias. Dewasa ini telah banyak usahawan yang mencoba-coba melakukan
investasi jangka pendek tersebut. Namun, ada usaha yang tidak dapat hanya
berorientasi ke jangka pendek saja, bahkan lebih ditekankan keuntungan jangka
panjang. Usaha tersebut biasanya yang membutuhkan biaya/modal besar. Misalnya,
usaha tambak udang dengan orientasi ekspor yang bila dicoba hanya dengan
investasi jangka pendek sama saja dengan membuang modal secara sia-sia.
Perencanaan keuangan yang
teratur sangat bermanfaat bagi usaha perikanan untuk mendapatkan sasaran berupa
suatu usaha yang sehat dan menguntungkan bagi kelangsungan usaha itu sendiri,
juga imbalan untuk tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan kelompok dan para
anggotanya.
Bentuk umum informasi keuangan
suatu kelompok adalah seperangkat laporan keuangan, terutama yang terdiri atas:
laporan posisi keuangan (neraca), laporan rugi-laba (laporan aktivitas),
laporan perubahan modal, dan laporan arus kas, termasuk catatan penjelasan
laporan keuangan yang diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar