Pengukuhan adalah suatu proses peningkatan
kemampuan melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif, penumbuhan motivasi,
pengembangan potensi, pemberian peluang, peningkatan kesadaran, dan
pendampingan serta fasilitasi. Dengan pemberdayaan tersebut bertujuan sumber
daya manusia yang berkualitas, andal, serta berkemampuan manajerial,
kewirausahaan, dan kelembagaan bisnis perikanan sehingga pembangunan perikanan
mampu membangun usaha dari hulu sampai dengan hilir yang berdaya saing tinggi
dan mampu berperan serta dalam melestarikan prinsip pembangunan yang
berkelanjutan. Salah satu upaya dalam pemberdayaan kelembagaan kelompok pelaku
utama adalah melalui kegiatan fasilitasi dalam pengukuhan dan pengakuan
terhadap kelembagaan kelompok.
Pengukuhan dan atau pengakuan terhadap
kelembagaan kelompok pelaku utama merupakan salah satu bentuk penghargaan atas
karya dan prestasi kelompok yang telah dicapai dan merupakan kebanggaan bagi
para anggota kelompok. Kegiatan ini diharapkan akan tumbuh motivasi yang lebih
besar dari para anggota kelompok untuk belajar lebih giat, bekerja lebih erat
dan berusaha lebih efektif dalam usaha menigkatkan produksi dan pendapatannya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan pengukuhan
kelompok antara lain:
1. Tumbuh dan berkembangnya rasa bangga
kelompok sebagai prinsip belajar dan kerjasama untuk meningkatkan produksi dan
pendapatan.
2. Tumbuh dan berkembangnya dinamika
kelembagaan dalam berorganisasi untuk memanfaatkan peluang ekonomi.
3. Terciptanya metode pemberdayaan,
bimbingan, dan pelayanan yang sesuai dengan tingkat kemampuan kelompok pelaku
utama.
A. Peran Kelompok
Sebuah kelembagaan kelompok pelaku utama
bidang kelautan dan perikanan dapat memiliki peranan antara lain sebagai
berikut :
1) Sebagai media komunikasi dan pergaulan
sosial yang wajar, lestari dan dinamis.
2) Sebagai basis untuk mencapai pembaharuan
secara merata.
3) Sebagai pemersatu aspirasi yang murni
dan sehat.
4) Sebagai wadah yang efektif dan efisien
untuk belajar serta bekerja sama.
5) Sebagai teladan bagi masyarakat lainnya.
B. Fungsi Kelompok
Untuk dapat mewujudkan peranan tersebut
maka kelompok seharusnya dapat berfungsi antara lain sebagai: (1) Kelas
belajar; (2) Wadah kerja sama; (3) Unit produksi; (4) Organisasi kegiatan
bersama; dan (5) Kesatuan swadaya dan swadana.
1) Kelompok Sebagai Kelas Belajar
Sebagai kelas belajar, kelompok merupakan
media interaksi belajar antar pelaku utama. Mereka dapat melakukan proses
interaksi edukatif dalam rangka mengadopsi inovasi. Mereka dapat saling Asah,
Asih dan Asuh dalam menyerap suatu informasi dari fasilitator, mediator,
pemandu, pendamping, penyuluh dan pihak lain. Mereka akan dapat mengambil
kesepakatan tindakan bersama apa yang akan diambil dari hasil belajar tersebut.
Dengan demikian proses kemandirian kelompok akan dapat dicapai. Di dalam
kelompok sebagai kelas belajar para pelaku utama akan dapat melakukan
komunikasi multi dimensional. Mereka dapat mempertukarkan pengalaman
masing-masing, sehingga akan membuat pelaku utama semakin dewasa untuk dapat
keluar dari masalahnya sendiri, tanpa adanya ketergantungan pada petugas
(pendamping, penyuluh dan lain-lain).
2) Kelompok Sebagai Wadah Kerja
Sama
Sebagai wadah kerja sama, kelompok pelaku
utama merupakan cerminan dari keberadaan suatu wadah kerjasama.
Kelembagaan pelaku utama sebagai wahana
kerjasama antara anggota kelompok dan antara kelompok dengan pihak lain:
a) menciptakan suasana saling
kenal, saling percaya mempercayai dan selalu berkeinginan untuk berkejasama
dalam bisnis perikanan.
b) menciptakan suasana keterbukaan
dalam menyatakan pendapat dan pandangan-pandangan di antara anggota untuk
mencapai tujuan bersama dalam kegiatan bisnis perikanan.
c) mengatur dan melaksanakan
pembagian tugas/kerja diantara sesama anggota sesuai dengan kesepakatan
bersama.
d) mengembangkan kedisiplinan dan
rasa/tanggung jawab diantara sesama anggota kelompok dalam mencapai
keberhasilan bisnis perikanan.
e) merencanakan dan melaksanakan
musyawarah dan pertemuan-pertemuan lainnya agar tercapai kesepakatan yang
bermanfaat bagi kelompoknya dalam menunjang bisnis perikanan.
f) mentaati dan melaksanakan
kesepakatan yang dihasilkan bersama dalam kelompok
g) melaksanakan tukar menukar
pikiran.
h) bekerjasama dengan pihak-pihak penyedia
kemudahan sarana produksi perikanan, pengolahan, dan pemasaran hasil.
i) mengembangkan kader kepemimpinan
di kalangan para anggota kelompok dengan jalan memberikan kesempatan kepada
setiap anggota untuk megembangkan keterampilan dibidang tertentu sehingga
berperan sebagai agen teknologi.
j) mengadakan akses ke lembaga
keuangan untuk keperluan pengembangan usaha para anggota kelompok
k) melaksanakan hubungan melembaga
dengan kios penyedia sarana produksi perikanan dalam pelaksanakan RUK, pengolahan,
pemasaran hasil dan permodalan.
3) Kelompok Sebagai Unit Produksi
Kelompok pelaku utama sebagai unit
produksi, erat hubungan dengan wadah kerja sama misalnya kelompok pembudidaya
ikan. Dengan melaksanakan kegiatan budidaya secara bersama–sama dapat dicapai
efisiensi yang lebih tinggi misalnya, dalam pengadaan sarana produksi,
perkreditan, dan pemasaran hasil.
Oleh karena itu dengan fungsi kelompok
sebagai unit produksi akan dapat dicapai skala ekonomis usaha yang dapat
memberikan keuntungan yang lebih besar kepada para pelaku utama.
4) Kelompok Sebagai Organisasi
Kegiatan Bersama
Dengan berkelompok maka pelaku utama akan
belajar mengorganisasi kegiatan bersama-sama, yaitu membagi pekerjaan dan
mengkoordinisasi pekerjaan dengan mengikuti tata tertib sebagai hasil
kesepakatan mereka. Mereka belajar membagi peranan dan melakukan peranan
tersebut. Mereka belajar bertindak atas nama kelompok yang kompak, yaitu setiap
anggota merasa memiliki commitment terhadap kelompoknya. Mereka merasa "In
Group" yaitu mengembangkan "ke-kitaan bukan ke-kamian".
Dengan demikian akan merasa bangga sebagai suatu kelompok yang terorganisasi
secara baik, dibandingkan berbuat sendiri-sendiri.
5) Kelompok Sebagai Kasatuan
Swadaya dan Swadana
Kelompok pelaku utama adalah kumpulan
pelaku utama yang mempunyai hubungan atau interaksi yang nyata, mempunyai daya
tahan dan struktur tertentu, berpartisipasi bersama dalam suatu kegiatan. Hal
ini tidak akan dapat terwujud tanpa adanya kesatuan kelompok tersebut.
Pelaku utama diharapkan dapat mandiri dalam
arti mampu merumuskan masalah, mengambil keputusan, merencanakan, melaksanakan
kegiatan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Tumbuhnya
kemandirian tersebut diharapkan dapat dilakukan melalui kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar