Taman
Nasional Baluran terletak di ujung Pulau Jawa, sebelah utara dibatasi oleh
Selat Madura, sebelah timur oleh Selat Bali dan bagian selatan sampai barat
berturut – turut dibatasi oleh Dusun Pandean desa Wonorejo, Sungai Bajulmati,
Sungai Klokoran, Dusun Karangtekok dan Desa Sumberanyar.
Secara administrasi pemerintahan
Taman Nasional Baluran berada di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo,
Propinsi Jawa Timur, sedangkan secara geografis terletak diantara 7o29¢10² - 7o55¢55² LS dan 114o39¢10² BT.
Luas Taman Nasional Baluran 25.000
Ha, dan termasuk kedalamnya wilayah perairan seluas 3.750 Ha. Menurut SK Dirjen
PKA No. 187/Kpts/DJ-V/1999 luas tersebut terdiri dari :
1. Zona
Inti seluas ±
12.000 Ha
2. Zona
Rimba seluas ±
5.637 Ha yang terdiri dari perairan ±
1.063 Ha dan daratan ±
4.574 Ha
3. Zona
Pemanfaatan seluas ± 800
Ha
4. Zona
Penyangga yang terdiri dari Zona Pemanfaatan Khusus ± 5.780 Ha dan Zona
Rehabilitasi ± 783
Ha.
Penempatan transek adalah 2 (dua) transek di
Pantai Bama sebelah utara dan 2 (dua) transek di sebelah selatan masing –
masing pada kedalaman 3 meter dan 10 meter, tiap – tiap transek sepanjang 100
meter. Data Reef Check diambil dengan menggunakan metode transek garis dengan
teknik pencatatan point transek. Pemasangan transek garis adalah sebagai
berikut :
Rollmeter (ukuran 50 meter)
dibentangkan di dasar laut, pada lokasi yang telah ditentukan (diukur dari
permukaan laut saat surut terendah) sejajar dengan garis pantai. Rollmeter
harus dibentangkan mengikuti garis kontur kedalaman dasar laut yaitu 3 meter dan 10 meter. Masing – masing
bentangan transek (rollmeter) dibagi menjadi 4 buah transek (transek A, B, dan
C, D) yang panjangnya masing – masing 25 meter.
Setelah transek selesai dipasang, titik awal transek A
dan titik akhir transek D harus ditandai dengan pelampung.
Sumber
:
Coral Reef Management and Rehabilitation Program
(COREMAP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar