Oleh : Ainun Mardiyah, S.St.Pi*
Salah satu kegiatan di Desa Panican Kecamatan Kemangkon Kabupaten
Purbalingga adalah pengembangan usaha pembudi daya ikan khususnya pembudi daya
ikan gurame. Kegiatan budi daya dilaksanakan secara padu padan dan sinergis
dengan semua elemen terkait dalam suatu sistem usaha budi daya perikanan yang
mengarah kepada usaha bisnis perikanan. Kegiatan pengembangan usaha ini
dilaksanakan sebagai usaha komersial yang otonom, berorientasi pasar dan
bertujuan meraih laba yang maksimal.
Kinerja usaha perikanan ini ditentukan oleh kinerja usaha yang terkait
baik dari segmen rantai hulu (penyediaan dan distribusi sarana prasarana),
segmen rantai hilir (pengolahan dan pemasaran hasil), maupun rantai sisi (jasa
fasilitator) dan infrastruktur penunjang (irigasi dan pasar). Pengembangan
usaha ini dilakukan untuk suatu proses transformasi struktur bisnis dari pola
dispersal ke pola industrial.
Penyediaan sarana prasarana dari segmen rantai hulu ini merupakan modal
awal untuk memulai suatu kegiatan budi daya yang berorientasi usaha bisnis
perikanan. Karena suatu kegiatan yang ditunjang dengan adanya sarana prasarana
yang memadai akan memberikan output/hasil yang memuaskan. Salah satu sarana yang
sangat penting untuk menunjang kegiatan budi daya dan dapat meminimalkan biaya
yang akan dikeluarkan untuk melakukan kegiatan budi daya yang berorientasi
meraih laba yang maksimal adalah tersedianya mesin pembuat pellet. Mengingat
pellet merupakan input dalam kegiatan budi daya yang biayanya paling besar.
Untuk merealisasikan hal tersebut diperlukan mesin pencetak pellet untuk
menunjang kegiatan dari segmen rantai hulu.
|
Pellet yang
dibuat oleh kelompok ini menggunakan bahan baku pellet yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme ikan sebagai sumber protein, karbohidrat, vitamin dan
mineral. Alat dan bahan baku pellet yang diaplikasikan di Desa Panican adalah
sebagai berikut :
v Alat :
a. Mesin pembuat pellet
b. Terpal
c. Sekop
d. Drum plastik
e. Ember
f. Timbangan
v Bahan baku (total berat 300
Kg):
- Ikan asin BS : 150 Kg
- Bekatul : 110 Kg
- Jagung : 20 Kg
- Bungkil kelapa : 20 Kg
v Cara pembuatan :
- Bahan I (bekatul, jagung dan bungkil kelapa) dicampur lalu digiling. Setelah itu didiamkan selama 4-6 jam. Pada tahap ini terjadi proses fermentasi.
- Setelah 4-6 jam, bahan I ditutupi dengan ikan asin BS dan didiamkan selama 11-12 jam. Pada tahap ini proses fermentasi masih berlangsung.
- Setelah 11-12 jam, bahan I yang ditutupi ikan asin BS kemudian dicampur dengan ikan asin BS tersebut.
- Setelah semua bahan tercampur, maka proses selanjutnya yaitu proses penggilingan. Proses penggilingan dilakukan sebanyak dua kali agar semua bahan dapat tercampur rata dan hasilnya menjadi halus. Hasilnya adalah pellet basah.
- Jemur pellet basah tersebut di atas terpal di bawah terik sinar matahari. Penjemuran dilakukan minimal selama 2 hari, bila matahari terik. Penjemuran dilakukan minimal selama 4 hari, bila matahari tidak terlalu terik.
Dengan formulasi
pakan sejumlah 300 Kg tersebut, dapat dihasilkan pellet dengan hasil sebagai
berikut :
- Total berat pellet kering yang dihasilkan sekitar 240 Kg.
- Persentase protein yang dihasilkan adalah 30,22 %.
Hasil total
berat pellet kering tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
No.
|
Bahan baku
|
Berat (Kg)
|
Bahan terpakai
|
Hasil (Kg)
|
|||
1.
|
Ikan asin BS
|
:
|
150
|
x
|
75 %
|
=
|
112
|
2.
|
Bekatul
|
:
|
110
|
x
|
85 %
|
=
|
94
|
3.
|
Jagung
|
:
|
20
|
x
|
85 %
|
=
|
17
|
4.
|
Bungkil Kelapa
|
:
|
20
|
x
|
85 %
|
=
|
17
|
Jumlah
|
300
|
240
|
Persentase
protein tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
No.
|
Bahan baku
|
Pellet kering
(Kg)
|
Protein dlm bahan
|
Protein hasil
|
|||
1.
|
Ikan asin BS
|
:
|
112
|
x
|
34 %
|
=
|
15,87 %
|
2.
|
Bekatul
|
:
|
94
|
x
|
27,6 %
|
=
|
10,81 %
|
3.
|
Jagung
|
:
|
17
|
x
|
25 %
|
=
|
1,77 %
|
4.
|
Bungkil Kelapa
|
:
|
17
|
x
|
25 %
|
=
|
1,77 %
|
Jumlah
|
240
|
30,22 %
|
Pellet
produksi Kelompok Karya Maju Desa Panican ini dijual dengan harga Rp. 3.700,-
per kilogram. Harga tersebut jauh di bawah harga pellet buatan pabrik yang
persentase proteinnya sama. Pellet produksi kelompok ini masih dipasarkan di
sekitar Desa Panican dan akan terus mengembangkan pasarnya ke daerah-daerah
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar