Kondisi terumbu karang dinilai berdasarkan
nilai persentase tutupan karang hidup yaitu :
1. Kategori
buruk : 0 – 24,9 % yaitu
apabila persentase karang hidup yang ditransek sebesar 0 – 24,9 %
2. Kategori
cukup : 25 – 49,9% yaitu apabila persentase karang
hidup yang ditransek sebesar 25 –
49,9%
3. Kategori
baik : 50 – 74,9 % yaitu apabila persentase karang
hidup yang ditransek sebesar 50 –
74,9 %
4. Kategori
baik sekali : 75 – 100 % yaitu apabila persentase karang
hidup yang ditransek sebesar 75 –
100 %
Terumbu
karang sebagai ekosistem penting peranannya terutama sebagai sumberdaya hayati
dan non hayati yang dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Sumberdaya terumbu
karang terbentang hampir di seluruh Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke dan
mengandung terutama sumberdaya hayati yang dapat dimanfaatkan sumber makanan,
sumber genetik/plasma nutfah, sebagai pelindung pantai, sistem penyangga
kehidupan, lahan untuk budidaya laut, tempat rekreasi dan suber bahan tambang.
Soedharma (1995) dalam Anonimous
(1997) menguraikan manfaat sumberdaya terumbu karang sebagai berikut :
1. Sumber
Plasma Nutfah
Berbagai
jenis flora dan fauna terutama mamalia laut, reptil, ikan, non ikan,
kerang-kerangan, keong-keongan, tripang, rumput laut, plankton, mikro organisme
merupakan sumber plasma nutfah yang telah dimanfaatkan sejak dahulu hingga
sekarang serta untuk masa yang akan datang. Sebagai genetik dari sistem
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai cadangan dari generasi demi generasi.
Sumberdaya ini dapat dipulihkan (Renewable Resources).
2. Sebagai
Sumber Makanan dan Obat-obatan dari Laut
Ratusan jenis ikan karang dengan berbagai ukuran dapat
dimanfaatkan sebagai bahan makanan, sumber protein untuk konsumsi kita
sehari-hari ada ratusan jenis ikan secara komersial telah diperdagangkan di
dalam dan di luar negeri, sebagai ikan konsumsi dan ikan hias laut termasuk
ikan Napoleon (Chelinius undulatus),
juga yang dapat mendatangkan devisa bagi negara.
Sebagai
sumber bahan obat-obatan dari laut, terumbu karang merupakan sumber yang sangat
potensial untuk dimanfaatkan obat anti anemia, anti bakteria inplaman, anti
kanker dan anti AIDS. Berbagai jenis binatang yang hidup di terumbu karang
banyak mengandung senyawa bioaktif yang dapat diisolasi untuk obat-obatan.
3. Sebagai
Sistem Penyangga Kehidupan
Terumbu karang keberadaannya merupakan sistem
penyangga kehidupan bagi flora dan fauna yang hidup di dalamnya juga sebagai
penyangga kehidupan sistem habitat lainnya (mangrove, padang lamun, wilayah
pelagis, wilayah kehidupan dasar dan laut dalam). Posisi keberadaan terumbu
karang di daerah dangkal merupakan tempat yang nyaman untuk berbagai jenis
organisme yang hidup di dasar perairan, di atas dasar dan di sekitarnya serta
sumber makanan bagi kehidupan pelagis. Terumbu karang berfungsi sebagai penyedia makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi
makhluk laut sekaligus sebagai penyedia sumber
protein bagi masyarakat.
4. Benteng
di Wilayah Pesisir
Peranan komunitas karang batu yang keras dan
bercabang-cabang berfungsi meredam kekuatan dari laut terbuka. Kesenangan hidup
binatang karang yang memerlukan cukup oksigen berada pada daerah pecahan ombak,
karena pada daerah inilah adanya difusi oksigen dari udara. Sebagai pelindung
pantai peranan terumbu karang tersebut mengurangi kekuatan energi gelombang dan
ombak yang datang dari laut sehingga tidak membahayakan pulau / daratan yang
ada dibelakangnya. Pecahan-pecahan karang yang terlempar ke pantai juga
lama-kelamaan merupakan bagian dari pantai yang keras dan stabil sehingga berfungsi
juga sebagai tembok di daerah pasang surut dan garis pantai yaitu dengan
memanfaatkan lahan basah di wilayah pesisir. Pembudidayaan ikan laut jumlah
jenisnya masih terbatas yaitu baru jenis-jenis ikan tertentu yang berhasil
dibudidayakan (kakap putih, kerapu, kakap merah). Lahan yang digunakan untuk
keperluan tersebut biasanya di daerah pesisir, sangat cocok pada tempat laguna
atau atol. Rumput laut, kerang mutiara, tripang dan kima raksasa memerlukan
lahan di sekitar terumbu karang untuk pembudidayaannya berupa dataran pasir
yang dangkal antara 0 s.d. 30 meter kedalaman air.
5. Tempat
Rekreasi / Wisata Laut
Turis
asing dan turis domestik memanfaatkan terumbu karang sebagai obyek untuk
dinikmati karena keindahan lingkungannya merupakan perpaduan satwa air sebagai
penghuni dengan berbagai warna dan bentuk serta lingkungan terumbu itu sendiri
yang diciptakan indah untuk dilihat dan dinikmati.
Kenyamanan,
ketenangan dan lepas dari berbagai permasalahan pekerjaan yang menimbulkan
stress di daratan akan
hilang seketika pada
saat masuk ke dalam air.
Keadaan
tersebut hanya didapatkan di daerah tropis terutama di daerah indopasifik,
hingga saat ini telah terpetakan wilayah penyelaman di seluruh Indonesia yang
dapat dijual untuk kepentingan wisata laut.
Sumber
:
Mojetta, Angelo. 1995. The Barrier Reefs: A Guide to the World of Corals (Diving Guides).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar