Selasa, 30 Juni 2015

PERANAN TERUMBU KARANG SEBAGAI SUMBER DAYA HAYATI DAN NON HAYATI




Kondisi terumbu karang dinilai berdasarkan nilai persentase tutupan karang hidup yaitu :
1.       Kategori buruk               :   0 – 24,9 %   yaitu apabila persentase karang hidup yang ditransek sebesar         0 – 24,9 %
2.       Kategori cukup               :   25 – 49,9% yaitu apabila persentase karang hidup yang ditransek sebesar         25 – 49,9%

3.       Kategori baik                  :   50 – 74,9 % yaitu apabila persentase karang hidup yang ditransek sebesar        50 – 74,9 %
4.       Kategori baik sekali       :   75 – 100 % yaitu apabila persentase karang hidup yang ditransek sebesar         75 – 100 %

Terumbu karang sebagai ekosistem penting peranannya terutama sebagai sumberdaya hayati dan non hayati yang dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Sumberdaya terumbu karang terbentang hampir di seluruh Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke dan mengandung terutama sumberdaya hayati yang dapat dimanfaatkan sumber makanan, sumber genetik/plasma nutfah, sebagai pelindung pantai, sistem penyangga kehidupan, lahan untuk budidaya laut, tempat rekreasi dan suber bahan tambang. Soedharma (1995) dalam Anonimous (1997) menguraikan manfaat sumberdaya terumbu karang sebagai berikut :
1.    Sumber Plasma Nutfah
Berbagai jenis flora dan fauna terutama mamalia laut, reptil, ikan, non ikan, kerang-kerangan, keong-keongan, tripang, rumput laut, plankton, mikro organisme merupakan sumber plasma nutfah yang telah dimanfaatkan sejak dahulu hingga sekarang serta untuk masa yang akan datang. Sebagai genetik dari sistem tersebut dapat dimanfaatkan sebagai cadangan dari generasi demi generasi. Sumberdaya  ini dapat dipulihkan (Renewable Resources).
2.    Sebagai Sumber Makanan dan Obat-obatan dari Laut 
Ratusan jenis ikan karang dengan berbagai ukuran dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, sumber protein untuk konsumsi kita sehari-hari ada ratusan jenis ikan secara komersial telah diperdagangkan di dalam dan di luar negeri, sebagai ikan konsumsi dan ikan hias laut termasuk ikan Napoleon (Chelinius undulatus), juga yang dapat mendatangkan devisa bagi negara.
Sebagai sumber bahan obat-obatan dari laut, terumbu karang merupakan sumber yang sangat potensial untuk dimanfaatkan obat anti anemia, anti bakteria inplaman, anti kanker dan anti AIDS. Berbagai jenis binatang yang hidup di terumbu karang banyak mengandung senyawa bioaktif yang dapat diisolasi untuk obat-obatan.
3. Sebagai Sistem Penyangga Kehidupan
Terumbu karang keberadaannya merupakan sistem penyangga kehidupan bagi flora dan fauna yang hidup di dalamnya juga sebagai penyangga kehidupan sistem habitat lainnya (mangrove, padang lamun, wilayah pelagis, wilayah kehidupan dasar dan laut dalam). Posisi keberadaan terumbu karang di daerah dangkal merupakan tempat yang nyaman untuk berbagai jenis organisme yang hidup di dasar perairan, di atas dasar dan di sekitarnya serta sumber makanan bagi kehidupan pelagis. Terumbu karang berfungsi sebagai penyedia makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi makhluk laut sekaligus sebagai penyedia sumber protein bagi masyarakat.
4.    Benteng di Wilayah Pesisir
Peranan komunitas karang batu yang keras dan bercabang-cabang berfungsi meredam kekuatan dari laut terbuka. Kesenangan hidup binatang karang yang memerlukan cukup oksigen berada pada daerah pecahan ombak, karena pada daerah inilah adanya difusi oksigen dari udara. Sebagai pelindung pantai peranan terumbu karang tersebut mengurangi kekuatan energi gelombang dan ombak yang datang dari laut sehingga tidak membahayakan pulau / daratan yang ada dibelakangnya. Pecahan-pecahan karang yang terlempar ke pantai juga lama-kelamaan merupakan bagian dari pantai yang keras dan stabil sehingga berfungsi juga sebagai tembok di daerah pasang surut dan garis pantai yaitu dengan memanfaatkan lahan basah di wilayah pesisir. Pembudidayaan ikan laut jumlah jenisnya masih terbatas yaitu baru jenis-jenis ikan tertentu yang berhasil dibudidayakan (kakap putih, kerapu, kakap merah). Lahan yang digunakan untuk keperluan tersebut biasanya di daerah pesisir, sangat cocok pada tempat laguna atau atol. Rumput laut, kerang mutiara, tripang dan kima raksasa memerlukan lahan di sekitar terumbu karang untuk pembudidayaannya berupa dataran pasir yang dangkal antara 0 s.d. 30 meter kedalaman air. 
5.    Tempat Rekreasi / Wisata Laut
Turis asing dan turis domestik memanfaatkan terumbu karang sebagai obyek untuk dinikmati karena keindahan lingkungannya merupakan perpaduan satwa air sebagai penghuni dengan berbagai warna dan bentuk serta lingkungan terumbu itu sendiri yang diciptakan indah untuk dilihat dan dinikmati.
Kenyamanan, ketenangan dan lepas dari berbagai permasalahan pekerjaan yang  menimbulkan  stress  di daratan  akan  hilang  seketika  pada  saat  masuk       ke dalam air.
Keadaan tersebut hanya didapatkan di daerah tropis terutama di daerah indopasifik, hingga saat ini telah terpetakan wilayah penyelaman di seluruh Indonesia yang dapat dijual untuk kepentingan wisata laut.

Sumber :
Mojetta, Angelo. 1995. The Barrier Reefs: A Guide to the World of Corals (Diving Guides).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar