Jumat, 07 Agustus 2015

HABITAT, PENYEBARAN DAN MANFAAT Isis Spp.





Bambu Laut (Isis spp.) tumbuh di perairan tropis yang dangkal dan jernih, jauh dari sedimentasi dan hempasan ombak dengan suhu berkisar antara 23 oC - 30oC dan  Salinitas 30‰ - 35‰. Di Perairan Great Barrier Reef, Australia, kelimpahan tertinggi dicatat di daerah "mid-shelf reefs" dimana lebih terlindung dari hempasan ombak. Di Perairan Pulau-Pulau Padaido, Biak, terutama Pulau-Pulau Padaido Atas, jenis ini ditemukan melimpah di rataan terumbu pada kedalaman 1-2 m. Ditinjau dari sebaran, jenis ini tersebar di perairan Andaman, Filipina, Tawan, Palau, Indonesia, Papua Nugini, Great Barrier Reef dan Kepulauan Ryukyu Jepang. Untuk sebaran di Indonesia menyebar wilayah perairan karang Mentawai, Natuna, Sulawesi, NTT, NTB, Maluku, dan Papua.

Penyebaran yang tidak merata, merupakan salah satu kelebihan dari bangsa Alcyonacea, sehingga menunjukkan komposisi jenis dan kelimpahan yang berbeda-beda pada tiap-tiap daerah. Sebagai tambahan, reproduksi aseksual yang banyak dilakukan oleh Isis spp. ini menyebabkan perkembangannya yang mengelompok. Hubungan persaingan dengan organisme terumbu yang lain jelas berpengaruh dan penting dalam menentukan penyebaran dari karang lunak.
Sebaran octocorallia tergantung pada keterbukaan akan cahaya oleh kedalaman perairan, kejernihan air, dan kelerengan suatu daerah. Partikel yang tersuspensi tidak hanya menyebabkan kekeruhan tetapi juga akan menyerap cahaya. Daerah dengan kedalaman 10 meter yang keruh akan kelihatan gelap. Kekeruhan terbesar biasanya terdapat pada daerah dangkal yang dekat dengan pantai dan muara sungai, dengan gelombang dan arus pasang surut yang dapat menyebabkan terangkatnya sedimen dan lumpur dari dasar laut.
Cahaya terutama berpengaruh terhadap aktivitas fotosintesis terhadap spesies yang bersimbiosis dengan zooxantela, dan bagi spesies tanpa zooxantela berpengaruh terhadap penentuan habitat dimana larvanya cenderung tinggal pada daerah yang gelap. Batas kedalaman makin bertambah seiring dengan tingkat kejernihan air. Pada air yang keruh, karang lunak dengan zooxantela hanya terbatas sampai kedalaman 10 meter, sedangkan pada karang lunak tanpa zooxantela (terdiri dari Ellisellidae, Subegorgidae, beberapa Gorgonia serta Dendronephtya) mendominasi pada kedalaman di bawah 10 meter (Fabricius, K. And P. Alderslade.  2001).
Berbagai manfaat yang dapat diambil dari bambu laut (Isis spp.) adalah sebagai berikut:
1. Bambu laut mempunyai kerangka dalam yang terdiri dari gorgoin yang keras dan padat, sama dengan zat tanduk yang mengandung substansi kolage dan senyawa protein. Senyawa-senyawa tersebut berkhasiat sebagai anti bakteri. Selain itu bambu laut juga mengandung hippuristanol yang bersifat sebagai anti virus. Sehingga digunakan sebagai bahan baku farmasi.
2. Sebagai bahan campuran pembuatan keramik porselin.
3. sebagai bahan hiasan karena bentuknya indah, unik, dan beruas-ruas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar